Selasa, 24 Maret 2015

MEDIA PERSEMAIAN HORTIKULTURA



MEMBUAT MEDIA PERSEMAIAN HORTIKULTURA

Tujuan penyemaian benih adalah untuk mengurangi kematian akibat tanaman yang belum siap dengan kondisi lapangan. Baik itu melindunginya dari cuaca ataupun gangguan lainnya.
Tanaman yang memerlukan tahap penyemaian biasanya yang mempunyai siklus panen menengah hingga panjang dan memiliki benih yang kecil-kecil. Untuk tanaman dengan siklus panen cepat seperti bayam dan kangkung, tahap penyemaian menjadi kurang ekonomis. Sedangkan untuk tanaman yang memiliki biji besar, sebaiknya ditanam dengan ditugal. Tanaman yang berbiji besar relatif tahan terhadap kondisi lingkungan karena didalamnya telah terkandung zat yang berguna menopang awal pertumbuhan. Beberapa jenis hortikultura yang biasa disemaikan antara lain tomat, cabe, sawi, selada dan sebagainya.
Proses penyemaian memerlukan tempat dan perlakuan khusus yang berbeda dengan kondisi lapangan. Untuk itu diperlukan tempat persemaian yang terpisah dengan areal tanam. Tempat persemaian bisa dibuat permanen ataupun sementara. Media persemaian bisa berupa tray, tercetak, polybag atau bedengan biasa. Berikut ini tahapan-tahapan mempersiapkan media persemaian.

Menyiapkan media tanam

Hal pertama yang harus disiapkan adalah media tanam. Sebagai tempat benih/biji berkecambah media tanam ini harus terjamin dari segi ketersedian nutrisi, kelembaban dan struktur baik. Media persemaian yang alami terdiri dari campuran tanah dan bahan-bahan organik yang memiliki kandungan hara tinggi. Selain itu ketersediaan air dalam media persemaian harus mencukupi atau tingkat kelembaban yang relatif lebih tinggi dari areal tanam biasa.
Tanah yang baik untuk media persemaian diambil dari bagian atas (top soil). Sebaiknya ambil tanah dengan kedalaman tidak lebih dari 5 cm. Tanah yang baik merupakan tanah hutan, atau tanah yang terdapat di bawah tanaman bambu. Tanah tersebut memiliki karakteristik yang baik, terdiri dari campuran lempung dan pasir. Lempung benrmanfaat sebagai perekat media tanam sedangkan pasir bermanfaat untuk memberikan porositas yang baik.
Untuk memperkaya kandungan hara bisa ditambahkan dengan pupuk organik. Bisa berupa pupuk kandang yang telah matang atau pupuk kompos. Hal yang penting adalah haluskan pupuk tersebut dengan cara diayak. Struktur yang kasar tidak baik untuk pertumbuhan benih/biji yang baru berkecambah karena perakarannya masih terlalu lembut.
Campurkan bagian tanah dan pupuk organik dengan rasio 1:1. Atau bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Cirinya, setelah dicampurkan ditambah air teksturnya bisa solid (bisa dikepal tidak ambrol) namun tidak becek.

Membuat media persemaian berbentuk tray/polybag/cetak
  • Campurkan tanah bagian atas (top soil) dengan pupuk organik (pupuk kompos atau pupuk kandang yang telah matang) komposisinya 1:1.
  • Untuk persemaian tray, masukkan campuran media tanam tersebut kedalam tray, padatkan secukupnya agar media bisa mencengkrap tanaman. Tray sudah siap untuk media tanam.
  • Untuk persemaian polybag, campurkan media tanam yang telah dibuat dengan arang sekam dengan komposisi 1:1. Ambil polybag dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran bibit tanaman. Media persemaian polybag siap untuk ditanami.
  • Untuk persemaian cetak, siram campuran media tanam yang telah dibuat tersebut dengan air secukupnya. Air berfungsi untuk menyolidkan campuran agar mudah dibentuk dan tidak ambrol. Kemudian gunakan cetakan untuk membentuk adonan menjadi bentuk kotak-kotak kecil. Lubangi bagian atas kotak-kotak tersebut sedalam 1-2 cm untuk memasukkan benih. Media persemaian siap ditanami.
Membuat media persemaian berbentuk bedengan
  • Campurkan tanah bagian atas (top soil) dengan pupuk organik dengan komposisi 1:1.
  • Kemudian bentuk bedengan dan letakan campuran tadi diatas permukaan bedengan. Ketebalan campuran hendaknya 5-7 cm, ketebalan ini optimal untuk tanaman yang baru tumbuh.
  • Siram bedengan dengan air secukupnya dan tebarkan benih di atas bedengan tersebut.
  • Buat tiang penyangga atau bambu yang dilengkungkan, kemudian tutup bedengan dengan paranet.
  • Penutup bedengan bisa dibuat permanen dengan paranet, atau dibuat dengan sistem tutup buka dengan plastik bening. Sistem tutup buka berguna pada musim hujan agar tanaman tidak terkena kucuran air hujan secara langsung. Benih yang cocok disemaikan di persemaian tipe bedengan adalah sayuran daun bersiklus pendek seperti sawi, caisim, pakchoi, dll.

Kamis, 12 Maret 2015

Budidaya Cabe Hijau



Tips Mudah Cara Menanam Cabe

Cabe memang terkadang menjadi komoditas yang sangat menguntungkan, buah yang rasanya pedas ini memang tidak terlewatkan dalam beberapa makanan di nusantara. Nah kali ini kita akan membahas bagaimana cara menanam cabe dengan baik dan benar. Dibandingkan tanaman lainnya, tanaman cabe merupakan tanaman yang memerlukan perawatan dengan keahlian yang baik dan teratur agar bisa panen sesuai harapan para penanamnya. 

Cara Menanam Cabe : Syarat Tumbuh

1. Tanah
Salah satu syarat dalam cara menanam cabe yang baik adalah tanah. Tanah yang direkomendasikan untuk menanam cabe adalah tanah yang gembur dan juga subur dan kaya dengan zat makan (zat hara). Juga tanah yang baik dalam persoalan pembuangan/sirkulasi air yang baik dan tidak menggenang. Usahakan diberi banyak humus. Tanaman cabe juga bisa ditanam di daratan rendah ataupun daratan tinggi.
2. Iklim
Tanaman cabe bisa hidup di daerah yang banyak hujan atau kurang hujan dengan suhu udara berkisar antara 25 – 31 derajad celcius.

Bila bibit sudah diperoleh, Bibit tanaman cabai rawit yang telah berumur 1 bulan segera ditanam dan dilakukan pada sore hari agar tidak layu. ciri – ciri bibit yang siap tanam adalah sebagai berikut (umur 1 bulan) :
• tidak terserang hama dan penyakit
• pertumbuhan tanaman seragam

Dalam cara menanam cabe yang baik, usahakan jangan terlalu rapat jaraknya agar mengurangi serangan hama penyakit dan memudahkan perawatan tanaman cabe nantinya. Hal ini juga bisa diaplikasikan dengan cara menanam satu baris saja dalam satu gulut. Jarak tanam yang ideal 60 x 60 cm. Hal ini juga dipengaruhi oleh musim, jika musim kemarau menanam cabe dengan jarak agak rapat mungkin tidak akan terlalu bermasalah, tetapi jika pada musim penghujan akan menyebabkan tanaman cabe mudah terserang penyakit jamur jika terlalu rapat.

Cara Menanam Cabe
• Siram bibit cabe
• Pilih bibit yang akan ditanam
• Lepaskan polibag atau pelastik dari bibit
• Padatkan tanah disekeliling tanaman bibit yang telah dimasukan kelubang   
   agar tidak rebah


Setelah kita mempelajari cara menanam cabe, kita pelajari lagi ke dalam masa vegetatif atau masa sebelum berbunga, yang paling penting untuk difokuskan adalah unsur makro tanaman. Pada fase ini tanaman cabe membutuhkan asupan unsur N yang cukup dan pengairan yang baik. Gunakan ZPT berbahan aktif GIBERALIN, dan jangan lupa pemupukan dilakukan dengan baik karena nutrisi sangat dibutuhkan dalam masa ini. Dan hentikan pemakaian giberalin ketika masa berbunga karena akan membuat bunga rontok. Rumput liar yang tumbuh disekita tanaman harus dicabit atau di siang dengan kored atau sabit.
Untuk menghindari lalat buah, kita bisa menyemprotkan pestisida yang baunya menyengat sehingga lalat buah tidak suka. Selain itu jika ada buah yang sudah terserang segeralah petik buang jauh. Cara mengatasi penyakit antraknose (pathek) untuk mengatasinya gunakanlah varietas yang tahan dan penyemprotan pestisida secara rutin untuk pencegahan.
Semoga bermanfaat.

Selasa, 10 Maret 2015

10 BUAH BERKALIUM SELAIN PISANG

10 Makanan Kaya Kalium Selain Pisang


Dibanding minuman olahraga, buah pisang dianggap sebagai penghasil energi alami dalam dunia kebugaran. Sebuah studi penelitian mendukung anggapan ini, dimana daya tahan pesepeda lebih berlimpah ketika ia mengonsumsi pisang ketimbang minum minuman olahraga.
Satu buah pisang berukuran sedang memiliki kandungan 442 miligram kalium. Sekitar 11 persen dari 4.700 miligram pisang harus dikonsumsi untuk mendapatkan tenaga ekstra. Namun, pisang bukanlah elektrolit satu-satunya. Menurut Angela Ginn, RD, LDN, CDE, juru bicara Akademi Nutrisi dan Diet, kalium seperti pada buah berwarna kuning ini bisa ditemukan pada buah dan sayuran lainnya. Bahkan, beberapa sumber ini memiliki sumber kalium yang akan mengejutkan Anda.

Apa saja sumber makanan kaya kalium selain pisang?


1. Kentang
Kentang
 

Kentang berukuran medium memiliki kandungan kalium sekitar 542 miligram dan mendorong antioksidan beta karoten.

2. Kacang
kKacang Kapri

Kacang Kedelai
 

Beberapa varietas kacang kaya serat dan protein. Satu cangkir kacang putih kaya kalium sebesar 1.189 miligram. Satu cangkir kacang kapri memiliki 707 miligram kalium. Satu cangkir kacang kedelai memiliki kandungan kalium 970 miligram.

3. Kurma
Kurma
Setiap butir buah kurma memiliki kandungan kalium sebesar 167 miligram. Buah kering yang kaya serat ini mampu mengalahkan kalium pada pisang.

4. Yogurt

Yogurt

226 gram yogurt rendah lemak memiliki kandungan kalium sebesar 531 miligram. Namun, waspadalah saat mengonsumsi yogurt dengan paduan buah di dalamnya. Pastikan buah tersebut tidak kaya gula.

5. Alpukat

Alpokat
 

Satu buah alpukat mengandung lebih dari dua kali kandungan kalium pada pisang. Yakni sebanyak 975 miligram.

6. Jus tomat

 
Jus Tomat Murni

Secangkir jus tomat berisi 800 miligram kalium. Namun, perlu dipastikan jus tersebut tanpa tambahan sodium dan gula.

7. Ikan

Aneka Ikan Sungai da Laut
 

sekitar 85 gram ikan halibut dalam kemasan memiliki kalium sebanyak 449 miligram. Makanan laut yang baik selain halibut adalah salmon dan kerang.

8. Aprikot kering

Aprikot


Aprikot kering kaya kandungan kalium sebesar 257 miligram per porsi seperempat cangkir.

9. Melon


Melon


Seporsi melon yang segar kaya kalium sebesar 358 miligram. Untuk kandungan yang setara dengan pisang maka satu buah melon bisa dikonsumsi.

10. Pepaya

Pepaya
 

Buah berwarna cerah ini memiliki kandungan kalium 264 miligram untuk potongan sekitar 2,5 sentimeter.

Setelah melihat uraian tersebut di atas, kini sumber kalium sebagai asupan saat berolahraga lebih bervariasi.  Selamat mencoba!