Karakteristik, Resiko dan Pencegahan Penyakit Berdasarkan
Golongan Darah
Setiap golongan darah memiliki karakter yang berbeda terkait dengan rentanitas terhadap penyakit tertentu dan juga pengaruh pada makanan yang dikonsumsi. Bertahun-tahun James D’Adamo dan Peter D’Adamo, keduanya dokter naturopatik Amerika Serikat, meneliti hubungan antara golongan darah dan konsumsi makanan yang tepat. Jika salah konsumsi makanan, tubuh secara tak langsung bakal menolak. Hasil akhir penolakannya itu adalah penyakit. Artinya salah makan mengundang kematian. Mensinergikan makanan dengan golongan darah menjadi salah satu cara membentengi diri dari penyakit.
Berikut adalah karakteristik golongan darah, resiko penyakit dan pencegahannya:
1.
Golongan Darah: AB
Karakteristik:
Pemilik golongan darah AB tak cuma beresiko terkena penyakit pernafasan.
Jika makanan yang dipantang terus dikonsumsi, darah tak mampu menetralisir. Itu
sesuai dengan sifat golongan darah AB yang memiliki sistem kekebalan tubuh
lemah, sangat kekurangan antibiotik, lambung mudah teriritasi dan produk lendir
berlebihan.
Oleh sebab itu, pemilik golongan darah ini rentan penyakit jantung dan kanker. Dengan sistem kekebalan yang rendah, vitamin C dosis tinggi sangat dibutuhkan, tapi hanya 1.000 IU.
Resiko penyakit:
Jantung, kanker, gangguan pencernaan, stress berlebih
Pencegahan:
Jantung:
Alfalfa segar dilalap
Kanker:
2-3 lembar daun sambung nyawa segar
5 lembar daun beluntas segar
1 genggam daun kemangi segar
50 gr keladi tikus
Gangguan pencernaan:
10 gr rimpang temulawak segar
10 gr tempuyung
5 gr daun kering meniran
5 gr rimpang jahe segar
Stress berlebih:
5 gr akar kering valerian (Kisaat)
5 gr daun kering teh hijau, atau 5 gr daging buah pala atau 60 gr kangkung
segar
Untuk membantu penyerapan besi dan mencegah anemia gunakan jombang dan daun stroberi. Rosela dan ginseng untuk peningkat stamina.
Nanas, atasi gangguan pencernaan pada golongan darah AB.
2.
Golongan Darah: O
Karakteristik:
Sulit menerima makanan dan lingkungan baru. Sistem kekebalan mudah bereaksi
dan mengakibatkan perusakan diri sendiri. darah lebih encer karena kekurangan
faktor pembekuan darah.
Resiko dan pencegahan:
Kelainan pembekuan darah:
Teh hijau 3 gr diseduh, 2 kali sehari masing-masing 2 gelas. Lalap daun
dewa 2-3 lembar atau minum 2 kali sehari 5 daun sembung yang direbus dengan 2
gelas air hingga tersisa separuhnya. Untuk penyembuhan, jangan mengkonsumsi
alfalfa dan lidah buaya karena menyebabkan darah encer.
Osteoartritis, rematoid artritis, dan asam urat:
Lalap daun mint 20 g segar atau rebus 20 g rimpang jahe segar dan 2 gelas
air direbus hingga tersisa 1 gelas, dan minum 2 kali sehari. Sedangkan daun
encok yang dilayukan, tempelkan di bagian yang sakit selama 1 jam untuk
mengatasi nyeri.
Protein yang sulit dimetabolisme, thyroid:
- Pantang makan bayam, kangkung, melinjo, dan nanas.
- 5 gram kayuputih diseduh air panas dalam 1 gelas
Menetralkan asam lambung:
50 gr temulawak segar atau rebus rimpang kunir putih dalam 2 gelas menjadi
1 gelas.
Kembung:
Rebus 7 lembar daun mimba segar dalam 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas.
Seduhan itu diminum 2 kali sehari.
Antiradang dan kolik perut:
Rebus 20 gr daun tapak liman hingga kental dan diminum 3 kali sehari. Daun
myana kering 20 gr, direbus dengan 5 gelas air hingga tersisa 2 gelas.
Mencegah perut kosong :
Cincau rambat segar 1 genggam dibuat agar-agar.
Daun mint, tingkatkan sistem kekebalan tubuh golongan darah O.
Teh hijau, atasi pembekuan darah golongan darah O.
3. Golongan Darah: A
Karakteristik:
Sulit mencerna protein hewani. Yang dibutuhkan enzim pencernaan yang
memetabolisme protein hewani. Kurang protein dan lemak hewani membuat otot-otot
jantung kurang nutrisi, menyebabkan profil lemak menjadi abnormal, dan kinerja
otot kurang baik.
Akhirnya menyebabkan penyempitan pembuluh darah koroner sehingga darah terhambat untuk mencapai jaringan jantung.
Resiko dan pencegahan
Jantung:
Daun dewa segar sebagai lalapan 3 kali sehari. Pilihan kemangi atau 5
lembar beluntas. Rebus 10 daun sembung dalam 3 gelas hingga menjadi 1,5 gelas.
Rambut jagung juga bisa menjadi alternatif penyembuhan jika direbus dengan 2
gelas air dan dididihkan hingga 1 gelas, diminum 3 kali sehari.
Diabetes mellitus:
Kapsul 500 g sambiloto, mimba, atau brotowali. Campuran sambiloto kering 7
g, mimba kering 5 g, dan batang brotowali 10 cm. Semuanya direbus dengan 4
gelas air, didihkan hingga sepertiganya. Racikan lain, rebus pegagan kering 7 g
ditambah 7 g ciplukan kering dan 5 iris mahkota dewa kering. Semuanya diminum
setengah gelas 3 kali sehari. Untuk mengeringkan luka ramuan ditambah mimba
kering. Aplikasikan dengan cara mengompres luka.
Diabetes menyebabkan komplikasi mata kabur:
Rebus 7 g sambiloto kering, 10 g ciplukan kering, 15 g daun sendok kering,
7 g pegagan kering dalam 5 gelas air hingga tersisa separuh. Minum
masing-masing 0,5 gelas 3 kali sehari.
Diabetes dengan komplikasi kolesterol tinggi:
Serbuk 500 mg sambung nyawa, brotowali, sambiloto, daun dewa, atau campuran
sambiloto, daun sendok, dan ciplukan kering.
Komplikasi gangguan ginjal:
Campuran sambiloto kering, brotowali segar, daun sukun kering dan meniran
kering. Terapi lainnya dengan serbuk tapak liman, serbuk meniran, atau campuran
sambiloto kering 500 mg, atau mimba, pegagan, 500mg serbuk dewa.
Diabetes dengan komplikasi hipertensi:
Sambiloto, mamba, pegagan, atau daun dewa. Campuran pengganti, 7 g
sambiloto kering, 10 cm batang brotowali, 7 cm pegagan, 10 g daun dewa kering,
10 g ciplukan kering semuanya direbus hingga separuhnya, diminum 3 kali sehari.
Meluruhkan batu empedu:
15 g herba kering tempuyung.
Melarutkan batu empedu dan menghindari infeksi:
15 g meniran kering
Antiperadangan :
5 g rumput mutiara atau tapak liman
Mengurangi kolik:
Campuran 15 g miana, 15 daun sendok, 10 g kumis kucing, dan 5 g kejibeling
Peningkat daya tahan tubuh:
Kapsul 500 mg tapak liman atau meniran.
Membantu sistem pencernaan:
5 g akar pule pandak kering.
Rambut jagung atasi diabetes golongan darah A.
4. Golongan Darah: B
Karakteristik:
Ketidakseimbangan metabolisme tubuh dan makanan yang dikonsumsi menyebabkan
penyakit autoimun dan memicu munculnya virus langka yang berkembang lambat
seperti HIV dan flu burung. Penyakitnya antara lain HIV dan flu burung.
Resiko dan Pencegahan:
Diabetes melitus:
Seduh 20 g lidah buaya segar yang hangat-hangat atau ramuan 5 cm brotowali,
sambiloto 3 g daun kering, mimba 3 g kering, daun sendok 10 g daun kering, daun
salam 5 lembar segar.
Sindrom letih lesu kronis:
Akar kayu manis licorice tapi tak cocok untuk orang hipertensi dan gangguan
ginjal. Gunakan 10 gr jahe merah rimpang segar, 30 g lengkuas merah segar.
Penyakit autoimun seperti lupus:
Campuran meniran, sambiloto, tapak dara, pegagan, dan tapak liman
masing-masing 5 g yang direbus bersamaan.
Sambiloto, atasi gangguan ginjal pada golongan darah B.
By: Nabella Putri Anggraini
SMK TRI JAYA Analisis Kesehatan
Kota Bandar Lampung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar